Rabu, 25 Mei 2011

CT (computed tomography) scan

CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak. CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut.





Metode ini merupakan bentuk scan sinar X yang lebih canggih dengan menggunakan kekuatan komputasi modern untuk menginterpretasikan sinar X multipel yang membentuk gambaran potong lintang dua dimensi dari jaringan tubuh dan organ. Gambaran ini didapat dengan meletakkan pasien di tempat tidur horizontal dan secara perlahan melewati alat scan sinar X sirkular, alat akan bergerak mengelilingi tubuh, dan mengambil beberapa seri scan yang direkam oleh detektor, bukan film. lnformasi dari setiap scan akan diintegrasikan membentuk gambaran detail daerah yang diteliti. Setiap scan akan dianggap seperti potongan roti jika semua potongan dihubungkan, maka didapatkan seluruh gambaran yang mendetail.

CT memberikan detail yang lebih banyak dibandingkan foto sinar X biasa dan memberikan gambaran potong lintang dari semua jaringan tubuh, gambaran tulang, jaringan lunak, dan pembuluh darah yang rinci. CT dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai cedera dan penyakit (termasukkanker) dan sebagai panduan terapi radiasi untuk tumor dan biopsi untuk pemeriksaan. Untuk meneliti jaringan tertentu atau melihat pembuluh darah, dapat digunakan zat kontras (zat yang memiliki opasitas berbeda dan umumnya mengandung senyawa iodin) untuk memperjelas gambaran.

Walaupun CT akan memaparkan pasien terhadap scan multipel, tetapi metode deteksi yang lebih sensitif memungkinkan penggunaan dosis radiasi yang lebih rendah. Dosis radiasi umum CT ekuivalen dengan jumlah radiasi alamiah yang diterima dalam setahun. Seperti juga pemeriksaan sinar X lainnya, untuk memastikan keamanan maksimum pasien, maka daerah abdomen dan panggul harus ditutupi dengan apron timbal, kecuali jika daerah tersebut hendak diperiksa.


  • Prinsip Dasar
Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih umum dikenal. Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi terusan setelah melewati suatu obyek untuk membentuk citra/gambar. Perbedaan antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan pada citra yang dihasilkan. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik radiografi, informasi citra yang ditampilkan oleh CT scan tidak tumpang tindih (overlap) sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak hanya pada bidang tegak lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat menampilkan informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi. Oleh karena itu, citra ini dapat memberikan sebaran kerapatan struktur internal obyek sehingga citra yang dihasilkan oleh CT scan lebih mudah dianalisis daripada citra yang dihasilkan oleh teknik radiografi konvensional.
 
CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan komputer berdaya tinggi yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh gambaran panampang-lintang dari badan. Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus yang secara perlahan – lahan dipindahkan ke dalam cincin CT Scan. Scanner berputar mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen. Waktu yang digunakan sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit sampai 1 jam, tergantung pada jenis CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk waktu check-in nya).

Proses scanning ini tidak menimbulkan rasa sakit . Sebelum dilakukan scanning pada pasien, pasien disarankan tidak makan atau meminum cairan tertentu selama 4 jam sebelum proses scanning. Bagaimanapun, tergantung pada jenis prosedur, adapula prosedur scanning yang mengharuskan pasien untuk meminum suatu material cairan kontras yang mana digunakan untuk melakukan proses scanning khususnya untuk daerah perut.
  • Cara Kerja
Dengan menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber radiasi yang berkas sinarnya dibatasi oleh kollimator, sinar x tersebut menembus tubuh dan diarahkan ke detektor. Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai dengan kepadatan tubuh sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang diterima menjadi arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi tegangan listrik analog. Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian dicatat oleh komputer. Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image Processor dan akhirnya dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar yang dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser Imager.
 
Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi yang dipancarkan. Dalam CT scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut. Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi.

• Pemrosesan data
 
Suatu sinar sempit (narrow beam) yang dihasilkan oleh X-ray didadapatkan dari perubahan posisi dari tabung X-ray, hal ini juga dipengaruhi oleh collimator dan detektor. Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar Collimator dan Detektor

Sinar X-ray yang telah dideteksi oleh detektor kemudian dikonversi menjadi arus listrik yang kemudian ditransmisikan ke komputer dalam bentuk sinyal melaui proses berikut :


Setelah diperoleh arus listrik dan sinyal aslinya, maka sinyal tadi dikonversi ke bentuk digital menggunakan A/D Convertor agar sinyal digital ini dapat diolah oleh komputer sehingga membentuk citra yang sebenarnya.

Hasilnya dapat dilihat langsung pada monitor komputer ataupun dicetak ke film. Berikut contoh citra yang diperoleh dalam proses scanning menggunakan CT Scanner :

Gambar Hasil body scanning


  • Aplikasi
CT Scanner dapat digunakan untuk mendiagnose permasalahan berbeda seperti :
• Adanya gumpalan darah di dalam paru-paru (pulmonary emboli)
• Pendarahan di dalam otak ( cerebral vascular accident)
• Batu ginjal
• Inflamed appendix
• Kanker otak, hati, pankreas, tulang, dll.
• Tulang yang retak


  • Referensi
  1. http://tugaskpipfateha.blogspot.com/
  2. http://berita-uptodate.blogspot.com/2011/04/artikel-kesehatan-cara-kerja-dari-ct.html
  3. http://en.wikipedia.org/wiki/X-ray_computed_tomography

Tidak ada komentar:

Posting Komentar